Sabtu, 06 November 2010

Menginstal OS Debian 4 GUI

Menginstal OS Debian 4 GUI

LINUX DEBIAN 4 BERBASIS GUI

1. Masuk BIOS dengan menekan tombol Delete / F2 sesuai dengan jenis BIOS anda
2. Pastikan Harddisk dan CD-ROM sudah terdeteksi
3. Rubah urutan booting yang pertama menjadi CD-ROM
4. Masukkan CD installer Debian yang pertama
5. Simpan dan keluar dari BIOS dengan menekan tombol F10, lalu pilih Y (enter)
6. Tunggu beberapa saaat sampai muncul tampilan seperti dibawah ini
7. Untuk menginstall dalam mode GUI, ketikkan installgui (huruf kecil tanpa spasi)
8. Setelah itu akan muncul untuk pemilihan bahasa instalasi. Biarkan default
(English), lalu klik continue
9. Kemudian anda akan diminta memilih bahasa dari Negara mana, biarkan default
(United States), kemudian klik continue)
10. Pemilihan Keyboard biarkan default (American English) lalu klik continue
11. Selanjutnya sistem akan mendeteksi CD-ROM dan melakukan mounting
Tahap berikutnya adalah `load installer components from CD-ROM` yang juga
dilakukan oleh sistem secara otomatis
Jika sistem tidak terkoneksi dalam jaringan DHCP maka konfigurasi network
akan gagal sehingga harus dilakukan secara manual.
12. Kemudian lakukan konfigurasi jaringan secara manual dengan memilih opsi
`configure network manually`
13. Masukkan IP address yang akan digunakan oleh host debian etch pada jendela
dialog berikut. kami menggunakan IP address 192.168.1.1
14. Kami menggunakan netmask 255.255.255.0 pada jendela dialog netmask
15. Kemudian di jendela dialog gateway, isi dengan alamat gateway yang digunakan.
Kami menggunakan 192.168.1.1
16. Masukkan IP server pada opsi `Name server addresses` kemudian klik continue
untuk melangkah ke proses selanjutnya.
17. Tahap berikutnya adalah pengisian hostname yang akan digunakan pada sistem
debian etch. Penulis menggunakan `vq` sebagai hostname
18. Untuk `domain name`, penulis menggunakan `smkdlg.edu `
19. Tahap berikutnya adalah proses partisi yang akan digunakan untuk instalasi
debian etch. Pilih opsi `Manual` untuk melakukan partisi hardisk secara manual.
20. Kemudian sorot hardisk yang akan di partisi atau memilih partisi yang telah
disiapkan untuk linux. kemudian klik Continue untuk melangkah ke proses
berikutnya.
21. Selanjutnya pilih yes pada Create new empty partition table on disk device
22. Sorot partisi yang akan digunakan kemudian klik continue
23. Pilih Create New Partition lalu klik continue
24. Masukkan ukuran partisi yang digunakan sebagai root kemudian klik continue
25. Pilih Primary, kemudian continue
26. Pilih Beginning, kemudian klik continue
27. Partisi Untuk root telah selesai, klik Done Settting up the partition
28. Selanjutnya kita akan membuat parisi untuk swap. Klik drive yang akan di partisi
kemudian klik continue.
29. masukkan kapasitas yang digunakan sebagai swap. Disini kami menggunakan
memory 128MB jadi kami memasukkan 256MB sebagai swap memory.kemudian
klik continue
30. Pada partition settings, klik ganda `use as` sampai seluruh opsi partisi muncul
kemudian pilih jenis `swap area`.
31. Klik ganda opsi `done setting up the partition` kemudian klik Continue untuk
melangkah ke proses berikutnya
32. Tahap berikutnya adalah pembuatan partisi untuk home directory. Klik drive
yang belum di partisi kemudian klik continue
33. Masukkan kapasitas untuk directory /home, kemudian klik continue.
34. Klik ganda opsi `finish partitioning and writes changes to disk`
35. Pada jendela dialog berikutnya, pilih opsi `Yes` kemudian klik continue untuk
mengakhiri proses pembuatan partisi linux.
36. Tahap berikutnya adalah konfigurasi zona waktu. Biarkan default lalu klik
continue
37. Pada jendela dialog berikutnya, isi dengan password user root yang akan
digunakan pada sistem debian. Klik continue untuk melangkah ke proses
berikutnya.
38. Kemudian isi dengan nama lengkap dari user yang akan digunakan pada sistem
debian etch. Klik continue untuk melanjutkan proses instalasi ke tahap
berikutnya.
39. Jendela dialog berikutnya adalah nama user yang akan login ke sistem debian
etch. Klik continue untuk melangkah ke tahap berikutnya.
40. Isi dengan password dari user yang anda gunakan pada jendela dialog
sebelumnya.
41. Berikut merupakan proses instalasi base system dari debian etch.
42. Untuk `use a network mirror`, pilih opsi `No` kemudian klik continue untuk
melanjutkan proses instalasi.
43. Jendela dialog berikutnya adalah `configuring popularity-contest`. Pilih opsi`No`
kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
44. Berikut paket-paket software debian etch yang akan diinstal pada komputer
penulis. Anda dapat memilih paket software tertentu sesuai dengan kebutuhan.
45. Jendela dialog berikut digunakan untuk workgroup/domain name yang akan
ditampilkan di seluruh komputer klien oleh server samba. Penulis menggunakan
`iardlab`, kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
46. Tahap berikutnya merupakan opsi jika host atau komputer yang digunakan
terkoneksi ke DHCP server. DHCP server akan menyediakan informasi tentang
WINS server (NetBIOS name servers). Penulis menggunakan opsi `no` karena
komputer yang digunakan diset secara manual dan tidak terkoneksi ke DHCP
server.
47. Berikut proses instalasi paket software pada sistem debian etch yang penulis
gunakan.
48. Kemudian pilih resolusi screen yang didukung oleh komputer anda. Penulis
menggunakan 1024x768.
49. Proses berikutnya adalah instalasi boot loader, penulis menggunakan GRUB boot
loader karena selera dan kebiasaan. Langsung klik continue
50. Jendela dialog berikutnya merupakan informasi bahwa instalasi debian etch telah
selesai. Klik continue untuk mengakhiri proses instalasi secara keseluruhan.
51. Berikut tampilan login prompt sistem debian etch yang telah terinstal dengan
sempurna ke komputer yang penulis gunakan.
52. Selesai……

Selasa, 28 Juli 2009

Cara Mudah Membuat Kabel UTP Cross

Kamis, 16 Juli 2009

OSI Model

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

* Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
* Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
* Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.

Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.

OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
Struktur tujuh lapis model OSI, bersamaan dengan protocol data unit pada setiap lapisan

OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut
Lapisan ke- Nama lapisan Keterangan
7 Application layer Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
6 Presentation layer Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
5 Session layer Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4 Transport layer Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
3 Network layer Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
2 Data-link layer Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
1 Physical layer Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

 
Powered by Blogger